Sejak
kehadirannya berabad-abad silam dalam kesusasteraan Indonesia, karya sastra
lama telah menjadi saksi sejarah budaya Melayu yang menjunjung tinggi nilai dan
norma kebahasaan. Sastra lama diriwayatkan secara turun-temurun sampai ke anak
cucu.
Hingga
saat ini, tata bahasa yang digunakan tidak pernah berubah dan masih tetap
dilestarikan. Kehadiran sastra baru pada masa kini tidak lepas dari kemunculan
sastra lama sebagai pelopor dalam kebahasaan.
Karakteristik Sastra Lama
1. Bersifat istanasentris (berkisah seputar
lingkungan kerajaan).
2. Pengarang tidak diketahui.
3. Disampaikan secara lisan, dari mulut ke mulut.
4. Memiliki aturan yang mengikat.
5. Dipercaya kebenarannya.
6. Dibagi dua menjadi puisi dan prosa lama
Jenis Sastra Lama
Puisi Lama
a. Gurindam
Puisi
lama yang terdiri dari dua baris dan kata-kata di akhir berirama serupa.
Sajaknya a-a-a-a, berisikan tentang nasihat dan pesan-pesan bernada religius.
Pada baris pertama berisikan soal, perjanjian atau masalah dan baris kedua
adalah akibat serta jawaban dari baris pertama tadi.
Contoh :
Barangsiapa mengenal akhirat
Tahulah ia
dunia mudharat
Raja mufakat
dengan menteri
Seperti kebun berpagarkan duri
b. Pantun
Puisi
lama bersajak a-b-a-b, memiliki 4 baris, 2 baris awal sebagai sampiran dan 2
baris akhir sebagai isi, secara keseluruhan terdiri 8-12 suku kata. Pantun
memiliki banyak jenis seperti pantun anak-anak, muda-mudi, jenaka, teka-teki,
agama dsb.
Pantun
muda-mudi
Jelatik burung di awan
Selasih di atas
peti
Sudah cantik
bersama padan
Kasih
tersangkut di dalam hati
Pantun jenaka
Pohon manggis di tepi rawa
Tempat nenek
tidur beradu
Sedang menangis
nenek tertawa
Melihat kakek
bermain gundu
Pantun nasihat
Apalah tanda kayu meranti
Kayunya rampak
melambai angin
Apalah tanda
melayu sejati
Ilmunya banyak, belajarpun rajin
Pantun
teka-teki
Kalau tuan bawa keladi
Bawakan juga si
pucuk rebung
Kalau tuan
bijak bestari
Binatang apa
tanduk di hidung
c. Syair
Terdiri
dari 4 bait tiap barisnya dan kesemua baris adalah satu kesatuan cerita. Irama
dalam setiap sajak sangat penting, biasanya berirama a-a-a-a. Syair berisi
tentang nasihat/petuah, dongeng hingga romansa.
Contoh
:
Burung
Nuri
Karya
Sultan Badaroedin
Paksi Simbangan konon namanya
Cantik dan
manis sekalian lakunya
Matanya intan
cemerlang cahayanya
Paruhnya gemala
tiada taranya
Terbangnya
Simbangan berperi-peri
Lintas di
Kampung Bayan Johari
Terlihatlah
kepada putrinya Nuri
Mukanya
cemerlang manis berseri
Simbangan mengerling ke atas geta
Samalah sama
berjumpa mata
Berkobaran
arwah leburlah cinta
Letih dan lesu
rasa anggauta
d. Seloka
Bentuk
puisi Melayu klasik empat baris yang mirip syair atau pantun. Seloka mengandung
senda gurau, sindiran atau ejekan yang disampaikan lewat kata-kata perumpamaan.
Contoh :
Baik budi emak
si Randang
Dagang lalu
ditanakkan
Tiada berkayu
rumah diruntuhkan
Anak pulang
kelaparan
Anak dipangku
diletakkan
Kera dihutan
disusui
e. Karmina
Pantun
kilat yang terdiri dari 2 baris, sering digunakan untuk menyampaikan ungkapan
langsung atau menyindir seseorang.
Contoh :
Ikan sepat ikan
gabus
Makin cepat
makin bagus
Sudah gaharu cendana pula
Sudah tahu
bertanya pula
f. Talibun
Puisi
lama yang memiliki sampiran dan isi (seperti pantun), namun terdapat 6-20 baris
di dalamnya. Talibun disebut juga pantun genap serta berirama abc-abc,
abcd-abcd dst.
Contoh :
Kalau anak
pergi ke pekan
Yu beli belanak
beli
Ikan panjang
beli dahulu
Kalau anak pergi
berjalan
Ibu cari
sanakpun cari
Induk semang
cari dahulu
Prosa Lama
a. Hikayat
Kisah
seputar raja-raja, dewa-dewi atau tokoh-tokoh dalam sejarah yang memiliki
kekuatan luar biasa. Seringkali kekuatan tersebut di luar dari nalar atau tidak
masuk di akal. Contoh : Hikayat Hang Tuah, Si Pitung, Hikayat Raja-Raja Pasai, Hikayat Pandawa Jaya, Hikayat Nakhoda Muda,
Hikayat Banjar dan masih banyak lagi.
b. Kisah
Suatu
cerita atau kumpulan cerita mengenai perjalanan atau pelayaran yang telah ditempuh
seseorang. Biasanya tempat yang dituju sangat jauh dan bukan sesuatu yang
biasa. Contoh : Kisah Perjalanan Abdullah ke Negeri Kelantan, Around The World
In 80 Days (Keliling Dunia dalam 80 Hari) oleh Jules Verne dan banyak lagi.
c. Sejarah
Juga
disebut tambo, adalah kisah-kisah yang berisikan peristiwa sejarah atau silsilah
kerajaan. Seluruh kisah yang ada di dalamnya memiliki fakta sejarah yang bisa
dibuktikan. Contoh : Sejarah Melayu karya Datuk Bendahara Paduka Raja alias Tun
Sri Lanang, Sejarah Alam oleh Francis Bacon dan seterusnya.
d. Dongeng
Suatu
rangkaian kisah atau cerita yang sepenuhnya hanya rekaan (khayalan) belaka.
Terbagi menjadi enam :
1. Legenda
Menceritakan tentang asal mula terjadinya
suatu tempat/wilayah tertentu yang dianggap benar-benar terjadi.
Contoh : Asal Mula Pulau Samosir, Legenda
Malin Kundang, Batu Belah Batu Bertangkup
2. Mitos
Cerita masa lampau tentang kepercayaan
tertentu seperti kisah dewa-dewi atau hal-hal yang berbau supranatural. Contoh
: Mitologi Yunani, Cerita Kera Sakti, Ramayana, Hercules, Dongeng tentang
Gerhana, Dongeng Dewi Padi, Siluman Harimau dan lain-lain.
3. Sage
Berkaitan dengan sejarah kepahlawanan,
keberanian dan kesaktian yang dimiliki oleh sang tokoh di dalam cerita. Contoh
: Ciung Wanara, Samson, Smaradhana,
4. Fabel
Cerita tentang hewan-hewan yang berlaku
seperti manusia dan terdapat nilai moral di dalamnya. Contoh : Kancil yang
Cerdik, Kisah Kelinci dan Kura-Kura,
5. Parabel
Cerita rekaan tentang sikap moral dalam
kepercayaan yang berisi perbandingan atau pengibaratan. Contoh : Kisah-kisah yang
terdapat di dalam kitab agama-agama tertentu.
6. Dongeng jenaka
Kisah
tentang seseorang yang bodoh atau cerdik yang disampaikan secara humoris.
Contoh : Kisah Abu Nawas, Kisah Pak Belalang, Pak Pandir dan lain-lain.
e. Cerita
Berbingkai
Kisah-kisah
yang di dalamnya terdapat kisah-kisah lain yang diceritakan dan dituturkan lagi
oleh pelakunya. Cerita berbingkai sudah ada sejak jaman dahulu. Contoh : Kisah
Seribu Satu Malam, Hikayat Bayan Budiman
Sekian
macam-macam karya sastra lama mulai dari puisi hingga prosa lama. Mudah-mudahan
memberikan sedikit hiburan dan pengetahuan bagi pembaca. Terima kasih.
Sumber
:
Gambar :
pinterest.com
0 komentar:
Post a Comment