Sunday, 30 April 2017

Karakteristik Sastra Lama dan Jenisnya



 
Sejak kehadirannya berabad-abad silam dalam kesusasteraan Indonesia, karya sastra lama telah menjadi saksi sejarah budaya Melayu yang menjunjung tinggi nilai dan norma kebahasaan. Sastra lama diriwayatkan secara turun-temurun sampai ke anak cucu.

Hingga saat ini, tata bahasa yang digunakan tidak pernah berubah dan masih tetap dilestarikan. Kehadiran sastra baru pada masa kini tidak lepas dari kemunculan sastra lama sebagai pelopor dalam kebahasaan.

Karakteristik Sastra Lama
1.  Bersifat istanasentris (berkisah seputar lingkungan kerajaan).
2.  Pengarang tidak diketahui.
3.  Disampaikan secara lisan, dari mulut ke mulut.
4.  Memiliki aturan yang mengikat.
5.  Dipercaya kebenarannya.
6.  Dibagi dua menjadi puisi dan prosa lama

Jenis Sastra Lama

Puisi Lama

a.  Gurindam
     Puisi lama yang terdiri dari dua baris dan kata-kata di akhir berirama serupa. Sajaknya   a-a-a-a, berisikan tentang nasihat dan pesan-pesan bernada religius. Pada baris pertama berisikan soal, perjanjian atau masalah dan baris kedua adalah akibat serta jawaban dari baris pertama tadi.
     Contoh :

     Barangsiapa mengenal akhirat
     Tahulah ia dunia mudharat

     Raja mufakat dengan menteri
     Seperti kebun berpagarkan duri

b. Pantun
     Puisi lama bersajak a-b-a-b, memiliki 4 baris, 2 baris awal sebagai sampiran dan 2 baris akhir sebagai isi, secara keseluruhan terdiri 8-12 suku kata. Pantun memiliki banyak jenis seperti pantun anak-anak, muda-mudi, jenaka, teka-teki, agama dsb.

     Pantun muda-mudi

     Jelatik burung di awan
     Selasih di atas peti
     Sudah cantik bersama padan
     Kasih tersangkut di dalam hati


     Pantun jenaka

     Pohon manggis di tepi rawa
     Tempat nenek tidur beradu
     Sedang menangis nenek tertawa
     Melihat kakek bermain gundu

     Pantun nasihat

     Apalah tanda kayu meranti
     Kayunya rampak melambai angin
     Apalah tanda melayu sejati
     Ilmunya banyak, belajarpun rajin

Pantun teka-teki

     Kalau tuan bawa keladi
     Bawakan juga si pucuk rebung
     Kalau tuan bijak bestari
     Binatang apa tanduk di hidung

c.  Syair
     Terdiri dari 4 bait tiap barisnya dan kesemua baris adalah satu kesatuan cerita. Irama dalam setiap sajak sangat penting, biasanya berirama a-a-a-a. Syair berisi tentang nasihat/petuah, dongeng hingga romansa.  
     Contoh :

     Burung Nuri

     Karya Sultan Badaroedin

     Paksi Simbangan konon namanya
     Cantik dan manis sekalian lakunya
     Matanya intan cemerlang cahayanya
     Paruhnya gemala tiada taranya

     Terbangnya Simbangan berperi-peri
     Lintas di Kampung Bayan Johari
     Terlihatlah kepada putrinya Nuri
     Mukanya cemerlang manis berseri

     Simbangan mengerling ke atas geta
     Samalah sama berjumpa mata
     Berkobaran arwah leburlah cinta
     Letih dan lesu rasa anggauta

d. Seloka
     Bentuk puisi Melayu klasik empat baris yang mirip syair atau pantun. Seloka mengandung senda gurau, sindiran atau ejekan yang disampaikan lewat kata-kata perumpamaan.
     Contoh :

     Baik budi emak si Randang
     Dagang lalu ditanakkan
     Tiada berkayu rumah diruntuhkan
     Anak pulang kelaparan
     Anak dipangku diletakkan
     Kera dihutan disusui

e.  Karmina
     Pantun kilat yang terdiri dari 2 baris, sering digunakan untuk menyampaikan ungkapan langsung atau menyindir seseorang.
     Contoh :
    
     Ikan sepat ikan gabus
     Makin cepat makin bagus

     Sudah gaharu cendana pula
     Sudah tahu bertanya pula

f.   Talibun
     Puisi lama yang memiliki sampiran dan isi (seperti pantun), namun terdapat 6-20 baris di dalamnya. Talibun disebut juga pantun genap serta berirama abc-abc, abcd-abcd dst.
     Contoh :
    
     Kalau anak pergi ke pekan
     Yu beli belanak beli
     Ikan panjang beli dahulu
     Kalau anak pergi berjalan
     Ibu cari sanakpun cari
     Induk semang cari dahulu
 
Prosa Lama

a.  Hikayat
   Kisah seputar raja-raja, dewa-dewi atau tokoh-tokoh dalam sejarah yang memiliki kekuatan luar biasa. Seringkali kekuatan tersebut di luar dari nalar atau tidak masuk di akal. Contoh : Hikayat Hang Tuah, Si Pitung, Hikayat Raja-Raja Pasai,  Hikayat Pandawa Jaya, Hikayat Nakhoda Muda, Hikayat Banjar dan masih banyak lagi.
    
b. Kisah
   Suatu cerita atau kumpulan cerita mengenai perjalanan atau pelayaran yang telah ditempuh seseorang. Biasanya tempat yang dituju sangat jauh dan bukan sesuatu yang biasa. Contoh : Kisah Perjalanan Abdullah ke Negeri Kelantan, Around The World In 80 Days (Keliling Dunia dalam 80 Hari) oleh Jules Verne dan banyak lagi.

c.  Sejarah
     Juga disebut tambo, adalah kisah-kisah yang berisikan peristiwa sejarah atau silsilah kerajaan. Seluruh kisah yang ada di dalamnya memiliki fakta sejarah yang bisa dibuktikan. Contoh : Sejarah Melayu karya Datuk Bendahara Paduka Raja alias Tun Sri Lanang, Sejarah Alam oleh Francis Bacon dan seterusnya.

d. Dongeng
   Suatu rangkaian kisah atau cerita yang sepenuhnya hanya rekaan (khayalan) belaka. Terbagi menjadi enam :
1.  Legenda
   Menceritakan tentang asal mula terjadinya suatu tempat/wilayah tertentu yang dianggap benar-benar terjadi.
   Contoh : Asal Mula Pulau Samosir, Legenda Malin Kundang, Batu Belah Batu Bertangkup

2.  Mitos
    Cerita masa lampau tentang kepercayaan tertentu seperti kisah dewa-dewi atau hal-hal yang berbau supranatural. Contoh : Mitologi Yunani, Cerita Kera Sakti, Ramayana, Hercules, Dongeng tentang Gerhana, Dongeng Dewi Padi, Siluman Harimau dan lain-lain.  

3.  Sage
     Berkaitan dengan sejarah kepahlawanan, keberanian dan kesaktian yang dimiliki oleh sang tokoh di dalam cerita. Contoh : Ciung Wanara, Samson, Smaradhana,

4.  Fabel
     Cerita tentang hewan-hewan yang berlaku seperti manusia dan terdapat nilai moral di dalamnya. Contoh : Kancil yang Cerdik, Kisah Kelinci dan Kura-Kura,

5.  Parabel
     Cerita rekaan tentang sikap moral dalam kepercayaan yang berisi perbandingan atau pengibaratan. Contoh : Kisah-kisah yang terdapat di dalam kitab agama-agama tertentu.

6.  Dongeng jenaka
         Kisah tentang seseorang yang bodoh atau cerdik yang disampaikan secara humoris. Contoh : Kisah Abu Nawas, Kisah Pak Belalang, Pak Pandir dan lain-lain.

e.  Cerita Berbingkai
    Kisah-kisah yang di dalamnya terdapat kisah-kisah lain yang diceritakan dan dituturkan lagi oleh pelakunya. Cerita berbingkai sudah ada sejak jaman dahulu. Contoh : Kisah Seribu Satu Malam, Hikayat Bayan Budiman

Sekian macam-macam karya sastra lama mulai dari puisi hingga prosa lama. Mudah-mudahan memberikan sedikit hiburan dan pengetahuan bagi pembaca. Terima kasih.

Sumber :
          
Gambar :
pinterest.com  

0 komentar:

Post a Comment

 
Copyright © . Borneo '92 - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger