Wednesday, 16 August 2017

7 Permainan Seru dan Unik 17-an



Hari Kemerdekaan 17 Agustus hanya dalam hitungan hari saja, tapi sejak beberapa minggu lalu, kemeriahannya sudah terlihat hampir di setiap sudut kota. Gedung-gedung pemerintah serta sekolah-sekolah kini sudah berhias nuansa merah-putih.
Apalagi di istana negara, yang terletak di ibukota Jakarta sana, setiap tahun wajib mengadakan upacara bendera yang tentu saja tidak boleh sembarangan.

Bagi kita orang-orang biasa, mengibarkan bendera di rumah masing-masing dan menonton upacara di TV saja sudah cukup memuaskan. Namun, di setiap daerah dari Sabang sampai Merauke sudah pasti selalu ada pesta rakyat kecil-kecilan.

Ada satu kegiatan rutin yang tidak mungkin dilewatkan setiap tahunnya, yaitu perlombaan 17 Agustus yang selalu ditunggu, terutama oleh anak-anak. Sudah pasti di setiap cabang permainan peserta anak-anak tidak pernah absen untuk ikut. Tak peduli menang atau kalah, semua yang ikut hanya ingin merasakan kemeriahan dari pesta kemerdekaan.   

Sebagai bentuk suka cita saya kali ini menyambut tujuh belasan, dalam artikel khusus ini saya ingin memperlihatkan perlombaan apa saja yang seru sekaligus unik pada setiap pesta 17-an. Cekidot!

1.    Panjat Pinang
 
Romantis banget ya..
Permainan satu ini telah menjadi semacam ikon setiap 17-an, sudah mengakar cukup dalam budaya kita. Cara bermain panjat pinang lumayan sulit karena perlu usaha keras dan team work dari para peserta. Pohon pinang dilumuri dengan oli/pelumas lalu digantungkan berbagai macam hadiah seperti kipas angin, rice cooker, hingga sepeda. Siapapun yang berhasil sampai ke puncak itulah yang jadi pemenangnya.

      Jika dirunut ke sejarah Indonesia, permainan ini diadakan oleh penjajah Belanda untuk orang-orang pribumi. Tujuan mereka pada waktu itu hanya untuk merendahkan, karena kaum pribumi yang saling berebutan hadiah menjadi hiburan yang lucu bagi mereka. Banyak terjadi pro dan kontra terhadap permainan ini, namun sebagian besar orang sudah tidak mempermasalahkan hal itu.

      Walaupun begitu, panjat pinang hanyalah permainan. Tidak perlulah kita ingat dengan sejarah pahit itu lagi, karena konteks yang ada sekarang sudah jauh berbeda dari aslinya. Panjat pinang sekali lagi hanyalah permainan, karena di masa kini, tidak ada pihak yang merasa dilecehkan disini, baik peserta maupun penonton sama-sama terhibur.
    
2.    Balap Karung
 
Bisa terbang juga ya !
 
    Pada mulanya, balap karung muncul sebagai pengingat akan perjuangan rakyat Indonesia di masa penjajahan, yang hidup serba kekurangan. Untuk sekadar penghangat tubuh saja, mereka hanya punya karung goni sebagai ganti pakaian, yang pastinya membuat kulit gatal-gatal dan memerah.

      Lahirlah permainan balap karung sebagai bentuk kuatnya tekad dan semangat juang yang berapi-api rakyat Indonesia meskipun hidup diliputi kesengsaraan. Semangat itu diwakili dengan bersusah payah balapan lari sambil memakai karung goni.

      Aturan dalam balap karung sebenarnya melompat-lompat dengan karung goni sampai ke garis finish, tapi tetap saja disebut lari karung. Ketika balapan dimulai semua penonton pasti bersorak melihat aksi para peserta. Balap karung juga diadakan di negara lain dengan tujuan yang berbeda-beda.


3.    Perang Bantal

klikhotel.com
Perang yang satu ini tidak perlu angkat senjata sampai berdarah-darah ataupun sampai tubuh luka-luka. Senjata yang digunakan untuk melawan musuh pun bukan senjata tajam atau memakai peluru, cukup berbekal bantal guling saja. Ini adalah satu-satunya perang yang paling murah tanpa perlu biaya.

       Perang ini tidak lain dan tidak bukan adalah perang bantal. Cukup dua orang saja yang ikut pada setiap babak. Aturan bermainnya pun simpel, pemain hanya perlu saling pukul dengan guling sampai salah satu jatuh ke sungai dangkal yang ada di bawahnya. Kedua peserta duduk di atas titian bambu yang licin, menambah serunya menonton lomba ini.

    Salah satu permainan paling kocak menurut saya, mereka yang saling pukul juga tertawa-tawa, mirip dengan menonton acara komedi. Saya sendiri tidak tahu pasti asal usul permainan ini, karena tidak banyak yang membahasnya. Mungkin berasal dari budaya luar, contohnya di negara Barat saja selalu ada festival perang bantal setiap tahunnya atau ketika kemping dan menginap bersama. Bedanya di sana tidak perlu sungai, mereka bermain di darat, isi bantalnya bulu angsa jadi tidak heran banyak bulu-bulu yang bertebaran setelahnya.      

4.    Lomba Makan Kerupuk
 
id.wikipedia.org
      Lomba yang satu ini selain seru, juga bisa mengisi perut yang sedang lapar, sehingga banyak yang ikut serta. Tali dipotong lalu diikat satu-satu ke tiang bambu atau tali panjang sesuai jumlah pemain. Panjang tali disesuaikan dengan tinggi masing-masing peserta, lalu diikatkanlah kerupuk di ujung tali. Setiap peserta tidak boleh memegang kerupuk, mereka hanya boleh memakai mulut. Yang lebih menyiksa lagi bila ada yang menggoyang tali sampai kerupuk terlepas dari mulut, jadi harus ulang lagi dari awal.

    Permainan ini dibuat untuk memperingati perjuangan rakyat Indonesia pada masa penjajahan, betapa sulitnya untuk menikmati makanan enak, hanya kerupuk yang bisa dimakan. Tapi sekarang kerupuk bukan lagi makanan untuk orang miskin, kerupuk juga sangat diminati oleh orang kaya, bahkan sudah dikenal hingga mancanegara.  

      Setelah derajat kerupuk naik, lomba makan kerupuk bukanlah sekedar pengingat akan masa penjajahan lagi, tapi sudah menjadi lomba yang bergengsi meskipun sederhana.

 5.    Tarik Tambang
 
k-game.net
      Tarik tambang adalah salah satu permainan yang memiliki peserta paling banyak, diikuti mulai dari anak-anak bahkan ada juga ibu-ibu yang ikut. Di banyak negara lain di dunia, permainan tarik tambang juga diadakan pada event-event tertentu  sama juga halnya dengan kita.

      Ada sejarah yang mengatakan kalau permainan satu ini berkembang di masa kolonial Belanda dimana masyarakat pribumi waktu sering bekerja menarik barang dengan tali tambang. Tapi saya agak kurang setuju karena di seluruh belahan dunia lomba tarik tambang juga ada. Boleh saja ada yang berpendapat sejarah tarik tambang begini atau begitu, tak ada yang tahu secara pasti siapa yang pertama kali bermain tarik tambang.

      Untuk bermain tarik tambang harus diikuti satu regu (bisa 5-10 orang), setiap tim harus berusaha dengan sekuat tenaga bersama-sama menarik tambang yang teksturnya keras dan tebal. Tak heran bila setelah bermain tangan terasa kebas, telapak tangan merah serta tergores. Hadiah bagi pemenang jumlahnya juga tidak sedikit, kadang-kadang ada pula hadiah berbentuk piala. Meskipun capek jarang ada peserta yang mengeluh, apalagi yang protes karena kalah bertanding.


6.    Balap Kelereng

Bule ikut balap kelereng
   Lomba balap kelereng satu ini termasuk unik, para peserta harus berusaha menyeimbangkan kelereng diatas sebuah sendok sambil berjalan secepat-cepatnya menuju garis finish.

      Bila dilihat sekilas permainan ini memang terlihat simpel, tapi sulit sekali untuk dilakukan dengan benar. Terutama bagi peserta anak-anak, ditambah dengan suara riuh dari orangtua mereka yang menonton, pasti sulit untuk konsentrasi.

      Tetapi, bila ada satu saja yang berhasil, semua pun ikut senang bila melihatnya. Selain membawa kesenangan, lomba ini juga dapat meningkatkan konsentrasi dan rasa percaya diri seseorang.

7.    Balap Bakiak

 
suaramerdeka.com
      Permainan paling terakhir ini sering dimainkan di lapangan rumput yang sedikit becek, sekedar menambah tantangan bagi peserta. Alat yang dipakai pun unik, yaitu sepasang kayu panjang dipasangi tiga atau empat karet ban dalam seperti sandal tandem. Dilihat dari bentuk alatnya, sudah pasti minimal 3-4 orang ikut sebagai peserta. Dalam satu tim, harus berusaha menjalin kekompakan ketika berlomba sampai garis finish.

      Tujuan permainan tidak hanya melulu balap sampai finish, bisa juga lomba mengumpulkan bendera atau benda lain, siapa paling banyak dia yang menang. Peserta bisa jatuh jika salah satu tidak melangkah seirama dengan rekannya, semua harus siap berkotor-kotor.

      Nama bakiak diambil dari bahasa Jawa yaitu, sandal kayu murah bikinan sendiri dari bahan daur ulang (ban bekas), di Jepang juga ada bentuk sandal kayu yang sama, tapi ditambah hak di alasnya.      

Sampai disini, 7 permainan seru dan unik saat 17-an, walaupun ada beberapa permainan yang sejarahnya cukup pahit, sekali lagi itu hanyalah permainan saja. Ini juga bisa menjadi referensi untuk lomba tujuh belasan nanti. Saya disini hanya untuk sekedar berbagi saja, mau terima atau tidak saya serahkan pada pembaca.

Semoga artikel ini bisa memberikan hiburan bagi Anda yang sedang bosan ataupun galau (hehehe...). Bila ada kesalahan, mohon dimaafkan. Terima kasih.

0 komentar:

Post a Comment

 
Copyright © . Borneo '92 - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger